Tuesday, October 01, 2013

Sate Jaran!

Sate Kuda
Menyajikan daging sapi, daging kambing, dan daging ayam di meja makan keluarga merupakan hal biasa buat hampir semua warga Indonesia.  Bila yang disajikan daging kuda, barulah sangat luar biasa. Daging kuda memang jarang ditemukan di pasar dan kurang lazim dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia.

Alasannya sederhana, tidak lazim orang makan sate kuda. ”Rasanya seperti apa ya, daging kuda kok dijadikan sate.” Harus dimaklumi bahwa banyak orang yang tidak suka karena belum tahu khasiatnya. Bukan hanya itu, yang menjual sate kuda pun memang langka.
Sementara itu di Indonesia, khasiat mengonsumsi daging kuda dipercaya sebagian besar masyarakat untuk mengobati berbagai penyakit. Misalnya untuk mencegah pegal linu, meningkatkan daya tahan tubuh, rematik, asma, batuk-batuk, gatal-gatal, ayan, stres, dan yang paling menarik adalah meningkatkan vitalitas seksual bagi para pria. Sate daging kuda tak hanya enak, tetapi konon juga berkhasiat menyembuhkan penyakit seperti asma, diabetes, dan mampu meningkatkan vitalitas kejantanan para kaum pria.

Tak heran, banyak orang sengaja mencari sate jenis ini. Pemilik usaha ini bisa meraup omzet hingga jutaan rupiah per hari. Kuda merupakan lambang kekuatan. Jangan heran jika gambar kuda sering diabadikan sebagai logo obat kuat. Bahkan, ada juga mitos yang menceritakan kehebatan Patih Gajah Mada berasal dari kegemarannya menyantap daging kuda saban hari.

Pada dasarnya daging kuda itu lemaknya lebih sedikit dibandingkan dengan daging sapi, ayam, dan kelinci. Kandungan otot dan serat dagingnya lebih besar karena kita tahu kuda adalah hewan yang kuat dan sering berlari dan dipakai untuk mengangkut barang jarak jauh. Daging kuda yang masih muda berwarna lebih terang dan empuk. Daging kuda yang tua memiliki aroma lebih harum, meskipun dagingnya lebih alot. Dan, rasa dagingnya pun manis. Asal kita dapat mengolahnya dengan benar, daging, termasuk daging kuda, akan menjadi santapan yang menggiurkan sekaligus menyehatkan.

Menurut Prof DR Made Astawan, ahli teknologi pangan dan gizi dari IPB, salah satu alasan mengonsumsi daging adalah untuk mendapatkan protein yang sangat bermanfaat bagi tubuh. Proteinnya termasuk lengkap karena mengandung semua asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh. Daging kuda termasuk kelompok daging yang mempunyai kandungan protein sangat tinggi, yaitu 21,39 persen. Kandungan protein ini lebih tinggi dibandingkan daging kelinci (20,8 persen), daging sapi (20 persen), daging lembu (16 persen), dan daging babi (14 persen).

Hidangan Sate Kuda
Daging kuda juga memiliki kualitas mineral lebih baik. Kandungan zat besinya lebih tinggi daripada daging kambing, sapi, ayam, maupun babi. Seratus gram daging kuda mengandung 3,82 miligram zat besi, sedangkan dalam daging kambing 3 miligram, daging lembu 2,3 miligram, daging sapi 2,2 miligram, dan daging ayam 1,8 miligram.

Zat besi penting untuk membantu membawa oksigen dalam darah merah ke seluruh tubuh, mengurangi keletihan, menambah energi, dan meningkatkan kekebalan. Daging kuda masuk golongan daging merah. Banyak orang takut mengonsumsi daging merah karena sering dikaitkan dengan berbbgai penyakit, seperti stroke dan jantung karena mengandung kolesterol dan lemak jenuh. Tidak perlu takut mengonsumsi daging kuda, meski mengandung kolesterol. Sebab, kolesterol juga dibutuhkan tubuh dalam jumlah tertentu. Asal tidak dikonsumsi secara berlebihan, makanan yang kaya kolesterol pun tetap aman. Seratus gram daging kuda hanya mengandung kolesterol 50-60 miligram, lebih rendah daripada 100 gram daging sapi (70-84 miligram) atau daging ayam dengan kulit (81-100 miligram).

Menurut American Heart Association, angka konsumsi kolesterol harian yang aman adalah maksimum 300 mg. Berarti kita dapat mengonsumsi daging kuda hingga 500-600 gram setiap harinya. Kolesterol dan lemak jenuh dari daging merah dapat dikurangi dengan pemilihan daging yang baik dan benar. Saat ini di pasaran telah banyak dijual daging merah tanpa lemak (lean red meat). Istilah ini mengacu pada daging yang memiliki kandungan lemak sangat sedikit sehingga kolesterol dan lemak jenuhnya jauh berkurang. Daging jenis itu sangat cocok dikonsumsi mereka yang mengalami masalah obesitas atau kolesterol darahnya cukup tinggi. Daging merah memiliki kelebihan dalam hal gizi dibandingkan dengan daging putih, terutama kandungan protein, zat besi, vitamin B kompleks, seng, kolin, dan selenium.

Jadi, konsumsi daging merah sebetulnya tidak seburuk yang kita duga. Zat besi penting untuk membantu membawa oksigen dalam darah merah ke seluruh tubuh, mengurangi keletihan, menambah energi, dan meningkatkan kekebalan. Jadi Buat apa lagi sobat menunggu lama untuk mencicipi daging atau sate kuda yang kaya dengan protein ini karena beberapa manfaatnya sangat berguna sekali buat kesehatan kita. (sumber)